Pendahuluan
Basis data adalah suatu kumpulan data yang terorganisir, dimana umumnya data tersebut disimpan dan diakses secara elektronik melalui sistem komputer. Basis data dapat menjadi suatu hal yang lebih kompleks, sehingga dalam pengembangannya membutuhkan teknik desain dan pemodelan formal.
Database management system (DBMS) adalah perangkat lunak yang berinteraksi dengan pengguna akhir atau end-user, aplikasi, dan database itu sendiri untuk menangkap dan menganalisis data. Perangkat lunak DBMS mencakup fasilitas utama yang menyediakan sarana untuk mengelola database. DBMS dan aplikasi yang terkait dapat disebut sebagai sistem basis data. Namun istilah basis data kadang juga digunakan untuk secara bebas merujuk pada DBMS, sistem basis data atau aplikasi yang terkait dengan basis data.
Sistem manajemen basis data dapat diklasifikasikan sesuai dengan model basis data yang mereka dukung. Basis data relasional menjadi dominan pada 1980-an. Model data ini direpresentasikan sebagai baris dan kolom dalam serangkaian tabel, dan sebagian besar menggunakan SQL untuk menulis dan meminta data. Namun pada tahun 2000-an, database non-relasional menjadi populer, disebut sebagai NoSQL karena mereka menggunakan bahasa query yang berbeda. (Wikipedia)
Sistem Basis Data dan Sistem File
Penyimpanan data tradisional didalam sistem komputer biasanya menggunakan file yang tersimpan di dalam storage dan diakses melalui sistem operasi dengan perangkat lunak yang sesuai. Ini merupakan suatu hal yang sederhana dan mudah dilakukan, namun akan menjadi permasalahan di kemudian hari apabila data-data dalam bentuk file tersebut semakin banyak dan menumpuk. Maka pengguna/user akan kesulitan dan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mencari dan mengkases file-file tersebut. adapun kekurangan dalam penyimpanan data dengan model file adalah sebagai berikut : (Widodo, Kurnianingtyas)
Basis data adalah suatu kumpulan data yang terorganisir, dimana umumnya data tersebut disimpan dan diakses secara elektronik melalui sistem komputer. Basis data dapat menjadi suatu hal yang lebih kompleks, sehingga dalam pengembangannya membutuhkan teknik desain dan pemodelan formal.
Database management system (DBMS) adalah perangkat lunak yang berinteraksi dengan pengguna akhir atau end-user, aplikasi, dan database itu sendiri untuk menangkap dan menganalisis data. Perangkat lunak DBMS mencakup fasilitas utama yang menyediakan sarana untuk mengelola database. DBMS dan aplikasi yang terkait dapat disebut sebagai sistem basis data. Namun istilah basis data kadang juga digunakan untuk secara bebas merujuk pada DBMS, sistem basis data atau aplikasi yang terkait dengan basis data.
Sistem manajemen basis data dapat diklasifikasikan sesuai dengan model basis data yang mereka dukung. Basis data relasional menjadi dominan pada 1980-an. Model data ini direpresentasikan sebagai baris dan kolom dalam serangkaian tabel, dan sebagian besar menggunakan SQL untuk menulis dan meminta data. Namun pada tahun 2000-an, database non-relasional menjadi populer, disebut sebagai NoSQL karena mereka menggunakan bahasa query yang berbeda. (Wikipedia)
Sistem Basis Data dan Sistem File
Penyimpanan data tradisional didalam sistem komputer biasanya menggunakan file yang tersimpan di dalam storage dan diakses melalui sistem operasi dengan perangkat lunak yang sesuai. Ini merupakan suatu hal yang sederhana dan mudah dilakukan, namun akan menjadi permasalahan di kemudian hari apabila data-data dalam bentuk file tersebut semakin banyak dan menumpuk. Maka pengguna/user akan kesulitan dan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mencari dan mengkases file-file tersebut. adapun kekurangan dalam penyimpanan data dengan model file adalah sebagai berikut : (Widodo, Kurnianingtyas)
- Kelebihan data dan tidak konsisten, Dalam penyimpanan data berbasis file terdapat kemungkinan adanya data yang sama terdapat di beberapa file, hal ini menyebabkan banyaknya kebutuhan penyimpanan dan biaya akses sehingga menyebabkan tidak konsistennya data-data tersebut
- Kesulitan dalam mengakses data, Data yang tersebar secara file membutuhkan waktu pengaksesan yang tidak efektif dan efisien, dikarenakan pengguna harus mencarinya satu persatu
- Data yang terpisah-pisah, Data-data dalam bentuk file yang terpisah-pisah penyimpanannya serta terdiri dari berbagai format membuat program aplikasi kesulitan untuk mengambil data-data yang diperlukan
- Masalah kesatuan, Dalam suatu penyimpanan data dimungkinkan programmer membuat batas nilai/value dari suatu input, dengan sistem basis data hal tersebut mungkin dilakukan namun dengan sistem file batasan tersebut menjadi sulit dilakukan apabila terjadi perubahan nilai/value menjadi yang baru.
- Atomicity basis data, Sistem komputer memiliki kemungkinan terjadinya kesalahan transaksi data, misalnya ada data yang saling terkait maka apabila terjadi perubahan data, data yang terkait tersebut menghasilkan output yang sesuai dengan keinginan pengguna sehingga output dari data yang dihasilkan benar-benar konsisten
- Masalah Keamanan, Sistem basis data memungkin kita untuk membatasi siapa yang mengelola dan mengakses basis data, hal ini sulit dilakukan pada penyimpanan berbasis sistem file
Labels:
basis data,
sistem komputer
Terima kasih telah membaca Pengertian Dan Konsep Sistem Basis Data. Bila bermanfaat boleh di share yah :)
0 Comment for "Pengertian Dan Konsep Sistem Basis Data"